Rifan Financindo Berjangka – Harga Emas Turun Pasca Statemen Dovish The Fed


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG – Harga emas turun pada Jumat petang. Namun, logam kuning tetap mendekati level tertinggi dua minggu dan akan mengakhiri minggu dengan kenaikan mingguan terbesar sejak 21 Mei di tengah tanda-tanda Federal Reserve AS kemungkinan tidak segera memulai pengurangan aset (tapering) dan menaikkan suku bunga dalam jangka pendek.

Harga emas berjangka turun 0,19% di $1.827,70 per troy ons pukul 13.00 WIB menurut data Investing.com setelah mencapai level tertinggi sejak 15 Juli pada hari Kamis. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, menguat 0,12% ke 91,977 pada hari Jumat tetapi tetap mendekati level terendah satu bulan selama sesi sebelumnya. Investor terus mencerna komentar The Fed bahwa pasar tenaga kerja masih memiliki “beberapa alasan untuk dibantu” sebelum memulai pengurangan aset saat mengumumkan keputusan kebijakannya pada hari Rabu.

Data klaim pengangguran awal Kamis mendukung sikap Fed, karena ada 400.000 klaim diajukan selama seminggu terakhir. Angka tersebut lebih tinggi dari 380.000 klaim dalam perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com tetapi lebih rendah dari 424.000 klaim yang diajukan selama minggu sebelumnya.

Data tambahan yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan PDB AS tumbuh 6,5% kuartal ke kuartal pada kuartal II tahun 2021. Meskipun solid, pertumbuhannya lebih rendah dari perkiraan 8,5% yang disiapkan oleh Investing.com dan pertumbuhan 6,3% yang tercatat untuk kuartal I.

Di Asia Pasifik, data pekerjaan Jepang yang dirilis sebelumnya mengatakan bahwa rasio pekerjaan/lamaran untuk Juni lebih tinggi dari yang diharapkan pada 1,13, sedangkan tingkat pengangguran lebih rendah dari perkiraan 2,9%. Penjualan ritel negara itu juga turun menjadi 0,1% tahun ke tahun di bulan Juni.

Adapun, indeks harga produsen Australia tumbuh 2,2% tahun ke tahun dan 0,7% kuartal ke kuartal di paruh kedua tahun 2021.

Sementara itu, kepemilikan SPDR Gold Trust (P:GLD) naik 0,6% menjadi 1.031,46 ton pada hari Kamis, menandai arus masuk pertama dalam waktu sekitar satu bulan.

Jajak pendapat Reuters hari Kamis mengungkapkan harga emas diperkirakan rata-rata sedikit di atas level saat ini di $1.830 untuk sisa tahun 2021. Harga akan mulai turun lebih rendah pada tahun 2022 karena ekonomi global pulih dari COVID-19 dan bank sentral mulai memperketat kebijakan moneter.

Sebuah jajak pendapat terpisah menunjukkan investor telah merevisi perkiraannya untuk kenaikan palladium, pasalnya situasi kekurangan kronis logam akan membuat harga mendekati level rekor.

Palladium naik 0,24% di 2.652,75, sementara perak turun 0,71% di 25,598 dan platinum turun 0,75% di 1.052,50 pukul 13.09 WIB – RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Rifan Financindo – Emas Sempat Menyusut 10 Sen, Investor Pertimbangkan Strategi Kebijakan Fed


RIFAN FINANCINDO BANDUNG – Emas menghapus sebagian besar kerugian awal pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) menjadi ditutup sedikit lebih rendah, setelah berbalik arah bergerak lebih tinggi menyusul pernyataan kebijakan Federal Reserve AS ketika ketua Jerome Powell menyatakan risiko masih menghadang ekonomi AS dari varian virus corona Delta.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, turun tipis 10 sen AS atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada 1.799,70 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa, emas berjangka naik tipis 0,6 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1.799,80 dolar AS.

Emas berjangka merosot 2,6 dolar AS atau 0,14 persen menjadi 1.799,20 dolar AS per ounce pada Senin, setelah jatuh 3,6 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.801,80 dolar AS pada Jumat, dan menguat 2,0 dolar AS atau 0,11 persen menjadi 1.805,40 dolar AS pada Kamis.

Harga turun sedikit setelah pernyataan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang mengatakan pemulihan ekonomi AS tetap di jalurnya meskipun ada peningkatan infeksi virus corona, dan mengisyaratkan pembicaraan sedang berlangsung seputar kemungkinan penarikan dukungan kebijakan moneter.

Tetapi emas berubah positif setelah Powell dalam konferensi pers berikutnya mengatakan meningkatnya kasus varian Delta dapat membebani pemulihan di pasar tenaga kerja dan bahwa bank sentral masih “jauh” dari mempertimbangkan menaikkan suku bunga.

Mengistilahkan penurunan awal terhadap pernyataan tersebut sebagai reaksi spontan, Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, mengatakan aksi harga emas yang berombak kemungkinan terjadi karena investor mencerna pernyataan Powell.

“Sementara ekonomi masih menuju ke arah yang benar, kesimpulan keseluruhannya adalah kita masih akan melihat banyak akomodasi tetap ada, dan pengumuman tapering (pengurangan pembelian aset) ini, kapan pun itu terjadi, akan dilakukan secara bertahap dan tidak dipercepat,” tambah Moya.

Suku bunga yang lebih tinggi cenderung membebani emas, karena menaikkan peluang kerugian memegang logam yang tidak memberikan imbal hasil.

Emas juga mendapat dukungan dari sedikit kemunduran dalam dolar setelah pernyataan Powell, membuat emas lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 22,8 sen atau 0,92 persen, menjadi ditutup pada 24,877 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 8,6 dolar atau 0,82 persen, menjadi ditutup pada 1.058,1 dolar per ounce – RIFAN FINANCINDO

Sumber : antaranews.com

PT Rifan Financindo Berjangka – Harga Emas Naik Usai Dolar Dan Obligasi AS Melemah


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG – Harga emas dunia menguat mendekati level 1.800 dolar AS karena dolar melemah dan imbal hasil obligasi Amerika yang merosot.

Harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi 1.800,46 dolar per ounce, sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup sedikit berubah di 1.799,8 dolar AS per ounce.

Indeks Dolar (Indeks DXY) tergelincir 0,3 persen menurunkan biaya emas bagi pemegang mata uang lainnya.

Juga, imbal hasil US Treasury 10-tahun mencapai rekor terendah, diterjemahkan ke dalam pengurangan opportunity cost memegang emas.

Logam mulia itu tertahan dalam kisaran perdagangan yang ketat selama beberapa pekan terakhir setelah sempat menembus 1.830 dolar AS gagal memanfaatkan imbal hasil US Treasury yang lemah.

“Emas harus dilihat dari perspektif lintas aset dan bukan hanya dari obligasi, dan dengan return yang kuat di pasar ekuitas, menghambat aliran modal ke emas,” kata Bart Melek, Head of Commodity Strategies di TD Securities.

Investor akan mencermati bagaimana The Fed menyeimbangkan percepatan inflasi dengan meningkatnya ancaman ekonomi dari varian Delta virus corona, dalam pertemuan kebijakan dua hari yang dimulai Selasa.

Logam lainnya, perak tergelincir 1,8 persen menjadi 24,71 dolar AS per ounce, platinum menyusut 1,1 persen menjadi 1.052,96 dolar AS per ounce dan paladium anjlok 1,8 persen menjadi 2.609,14 dolar AS per ounce – PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

PT Rifan Financindo – Jelang Pertemuan Fed, Harga Emas Berjangka Tergelincir


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG – Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Harga emas memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut, karena investor menjadi bersikap hati-hati menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve (Fed), membayangi beberapa dukungan dari dolar yang lebih lemah.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di Divisi Comex New York Exchange, merosot USD2,6 atau 0,14%, menjadi ditutup pada USD1.799,20 per ounce.

The Fed akan memulai pertemuan kebijakan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Selasa waktu setempat dan mengeluarkan pernyataan kebijakan moneter pada Rabu (28/7/2021) ketika pertemuan ditutup. Para pembuat kebijakan diperkirakan akan membahas rencana seputar memperlambat laju pembelian obligasi bulanan The Fed.

Kekhawatirannya sekarang adalah bahwa kita akan mendapatkan petunjuk pertama yang belum tentu kenaikan suku bunga tetapi pengurangan seperti apa yang dibayangkan Fed untuk neracanya, dan itu bisa menjadi pemicu suku bunga untuk bergerak lebih tinggi,” kata Analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir.

Namun Meir mengatakan hal itu tidak mungkin akan mendorong penurunan berkelanjutan pada emas, dengan logam menarik dukungan dari Bank Sentral Eropa yang dovish, Fed yang saat ini akomodatif, stimulus fiskal yang besar dan inflasi yang lebih tinggi.

Baik ECB maupun Fed telah menyatakan mereka akan menjaga kebijakan moneter akomodatif untuk beberapa waktu.

Namun Han Tan, analis pasar di Exinity Group, mengatakan bahwa jika Komite Pasar Terbuka Federal yang menetapkan kebijakan memberikan rincian lebih lanjut tentang rencana tapering (pengurangan pembelian obligasi), emas dapat menguji posisi terendah Juni di 1.750-1.770 dolar AS.

Penurunan emas terjadi meskipun dolar lebih lemah dan sedikit penurunan dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS yang dijadikan acuan.

Sementara itu Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Senin bahwa penjualan rumah baru AS turun 6,6% ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 676.000 unit pada Juni, menawarkan beberapa dukungan bagi emas.

Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 8,5 sen atau 0,34%, menjadi ditutup pada USD25,318 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik USD8,6 atau 0,81%, menjadi ditutup pada USD1.070 per ounce – PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : okefinance.com

PT Rifan – Penguatan Dolar AS Dan Harga Saham Buat Kilau Emas Dunia Sempat Memudar


PT RIFAN BANDUNG – Harga emas dunia kembali anjlok imbas menguatnya dolar AS, imbal hasil obligasi AS hingga pasar ekuitas (saham) mengurangi daya tarik logam kuning tersebut.

Emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi 1.800,72 dolar AS per ounce, sedangkan emas berjangka AS menetap 0,2 persen lebih rendah ke harga 1.801,80 dolar AS. Emas batangan telah turun 0,7 persen minggu ini seiring ketakutan pada lonjakan kasus virus corona varian delta telah reda, mendorong investor keluar dari aset safe haven karena selera risiko telah kembali.

Pasar emas mencari pendorong fundamental baru dan sebenarnya tidak ada,” kata Jim Wyckoff, analis senior Kitco Metals.

Tekanan yang menumpuk pada logam kuning adalah indeks dolar yang lebih kuat yang bertahan dekat dengan puncak 3,5 bulan terakhir dan imbal hasil Treasury yang lebih kuat.

Yield yang lebih tinggi cenderung membebani emas, yang tidak membayar bunga karena diterjemahkan ke dalam peningkatan biaya peluang memegang logam.

Fokus pasar sekarang beralih ke pertemuan Federal Reserve AS minggu depan setelah Bank Sentral Eropa pada hari Kamis berjanji untuk mempertahankan suku bunga pada rekor terendah untuk beberapa waktu.

Harga emas telah menemukan dukungan yang baik dari pasar fisik pada sisi negatifnya, tetapi telah berjuang untuk mendapatkan momentum karena posisi spekulatif tetap ringan,” kata Suki Cooper, analis di Standard Chartered.

Sementara itu harga perak turun 1,2 persen menjadi 25,16 dolar AS per ounce, dan ditetapkan untuk penurunan mingguan ketiga berturut-turut. Platinum turun 3 persen menjadi 1.059,76 dolar AS per ounce, dan paladium turun 1,7 persen menjadi 2.672,76 dolar AS per ounce – PT RIFAN

Sumber : Suara.com

Rifan Financindo – Harga Emas Jatuh, Tertekan Penguatan Imbal Hasil Obligasi AS

RIFAN FINANCINDO BANDUNGHarga emas tergelincir ke level terendah dalam lebih dari seminggu pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Harga emas berbalik melemah dari kenaikan sesi sebelumnya, karena menguatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS dan ekuitas mendorong investor beralih ke aset-aset berisiko, mengurangi daya tarik emas.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh 8 dolar AS atau 0,44 persen menjadi ditutup pada 1.803,40 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (20/7/2021) harga emas berjangka terdongkrak 2,2 dolar AS atau 0,12 persen menjadi 1.811,40 dolar AS.

Harga emas berjangka merosot 5,8 dolar AS atau 0,32 persen menjadi 1.809,20 dolar AS pada Senin (19/7/2021), merosot 14 dolar AS atau 0,77 persen menjadi 1.815 dolar AS pada Jumat (16/7/2021), dan menguat 4,0 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.829 dolar AS

Lonjakan infeksi varian Delta COVID-19 yang menimbulkan kekhawatiran atas pemulihan ekonomi global terhenti telah membebani sentimen risiko dan memicu aksi jual ekuitas pada Senin (19/7/2021), tetapi saham dan imbal hasil obligasi sejak itu pulih, meredupkan daya tarik safe-haven emas.

“Ada napas lega dalam ekuitas, obligasi pemerintah dan minyak kembali naik. Ini adalah tanda-tanda perdagangan reflasi, yang tidak baik untuk emas,” kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures di Chicago.

Tetapi Streible mengatakan reflasi dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan kenaikan inflasi adalah positif bagi perak, platinum dan paladium yang juga digunakan untuk aplikasi industri – RIFAN FINANCINDO

Sumber : okefinance.com

PT Rifan – Tertekan Dolar AS, Harga Emas Akhirnya Turun 0,77%


PT RIFAN BANDUNG – Harga emas menurun pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menghentikan kenaikan selama tiga hari. Harga emas melemah karena kurs dolar AS menguat sehingga mendorong logam mundur lebih jauh dari level tertinggi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh USD14 atau 0,77% menjadi USD1.815 per ounce. Untuk minggu ini, emas naik tipis sekitar 0,2%.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lain menuju kenaikan mingguan yang kuat, sehingga mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya.

Ahli Strategi Komoditas TD Securities Daniel Ghali mengatakan, ketidakmampuan emas untuk mendapatkan keuntungan secara substansial dari imbal hasil riil AS yang lebih lemah menunjukkan bahwa emas tetap rentan terhadap penurunan lebih lanjut.

Meskipun valuasi emas lebih menarik secara relatif terhadap Treasury Inflation-Protected Securities (TIPS), sekuritas yang memberikan perlindungan terhadap inflasi, alasan emas diperdagangkan dengan harga diskon adalah karena tidak membawa keuntungan yang sama

Namun, Ghali mengatakan bahwa peningkatan permintaan fisik emas, terutama dari konsumen utama China, dan pembelian oleh bank-bank sentral dapat membatasi penurunan logam mulia.

Harga emas juga berada di bawah tekanan karena Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS naik 0,6% pada Juni. Hal ini di atas ekspektasi perdagangan yang diperkirakan turun 0,4%.

Tetapi, angka awal indeks sentimen konsumen dari Universitas Michigan turun menjadi 80,8 pada Juli, lebih rendah dari angka akhir yang direvisi 85,5 pada Juni dan memberikan beberapa dukungan terhadap emas.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 59,9 sen atau 2,27% menjadi USD25,795 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun USD29,2 atau 2,57% menjadi ditutup pada USD1.108,5 per ounce – PT RIFAN

Sumber : okefinance.com